Saat sedang surfing web, saya baca cerita ini, ini saya ambil dari Ipinchow.com, ceritanya cukup menyentuh, saya ingin meneruskannya, semoga dapat menjadi inspirasi bagi semua yang membaca ...
Kisah Seorang Ibu & Anak nya
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah
sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah
pasar. Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk
dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal
yang memalukan.
Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika
ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku
melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan
mereka semua mengejekku.
Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata
kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak
memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak
mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi
pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang
telah ingin aku katakan selama ini. Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku
tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya. Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk
mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut
bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku
sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.
Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku
mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena
aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.
Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke
Seoul 
Suatu hari,
sebuah surat surat 
=================================================
Anakku,
Anakku,
Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku
tidak akan mengunjungi Seoul 
Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah..
Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku
hanya membawa kemaluan bagi dirimu.
Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena
sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak
tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu
mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk
aku, menggantikan aku, dengan mata itu.
Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu
lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku
rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.
Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah
duniaku.
Taken from : Ipinchow.com
Saat membaca cerita tersebut, saya menitikkan air mata, setelah membacanya, saya tertegun sejenak, melihat jauh ke dalam hati saya, bahwa saya juga pernah kecil, sampai sekarang berkat asuhan Ibunda saya, tumbuh dan menjadi seperti saya sekarang. Saya berpikir, pernahkah saya bertindak, berkata yang menyakitkan ibunda saya ?? sebab mungkin perasaan ibu saya sama dengan yang ada di cerita itu, merindukan saya saat kecil ... jadi terpikir untuk melakukan yang sudah lama tidak saya lakukan ... duduk di samping ibu & bercerita apa saja ... time to do it again ... !!!
Sedangkan dari sisi saya sendiri, kadang saya cenderung tidak sabar dalam mengasuh anak2 saya, terlebih saat kondisi telah lelah oleh aktivitas sehari2, saya jadi ingin lebih menghargai waktu bersama anak2 saya, lebih sabar dalam menghadapi mereka, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, saat mereka tumbuh dewasa & mandiri, saya akan merindukan masa kecil mereka bersama saya, so mums..., lets get better attitude for being son, daughter and parents ... 
and for all the inspiring things ... thanx a lot Ipinchow.com ... for shared these ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here