Pages - Menu

Senin, 08 Juni 2015

Cerbung : Ordinary People Life Story (Part 2)

Ordinary People Life Story
(Part 2)


...................

Di dalam memori internalnya, siapakah yang memakan memori lebih banyak ??
Saat berdua bersisian mesra, siapakah yang ada dalam hati & pikirannya ??
Dalam doanya, siapakah yang seringkali dia sebut ??
Jika dunia sudah berakhir dan hanya menyisakan 2 orang untuk dipilih olehnya, siapakah yang lebih dia pilih ??
Jika dipisahkan oleh kematian, akankah dia mencari dia lagi & menggantikan dengannya ??
Di akhirat nanti, siapkah yang ingin dia temui kembali ??


Pertanyaan – pertanyaan itu muncul begitu saja jika persoalan itu tiba-tiba menghampiri pikirannya. Vie sudah lebih dewasa rupanya, persoalan itu tidak menguasai hati & pikirannya, hanya sesekali hinggap di pikirannya. Dan jika itu terjadi, Vie segera mencari kesibukan, Vie tidak membiarkan pikiran – pikiran itu menjajah hati & otaknya. Membersihkan meja, mencuci peralatan makan, membenahi perabot, sampai dengan mengecek pekerjaan kantor yang yang bahkan sudah berulang-ulang di ceknya. Benar-benar sesuatu yang mengganggu, rasa galau yang tidak mudah ditepis untuk hilang begitu saja.


Vie merasa tidak ada yang berubah dari dirinya semenjak persoalan itu datang & pergi memberi rasa galau. Dan memang itulah yang sedang diusahakannya, tak peduli betapa berkecamuk & betapa galau hati & pikirannya saat persoalan itu muncul kembali di pikirannya, dia tidak ingin ada sedikitpun yang berubah.

Namun pagi ini, dia bertanya datar pada Vie, mengapa Vie terlihat murung, sumpek beberapa hari ini, Vie terkejut, bahwa ternyata ada perubahan pada dirinya & dia merasakannya ... Vie segera menjawab pertanyaan itu dengan datar, Vie baik-baik saja, tidak ada sesuatu buruk yang terjadi, dan dia pun berlalu. Vie tidak mengerti, dia yakin bahwa dia tidak mungkin terlihat murung seperti yang dia bilang, sebab Vie bersumpah dia telah mengusahakannya, namun entahlah ... mungkin tanpa disadarinya, dia tidak terlalu berhasil menyembunyikan perasaannya ...

Vie hanya tidak mau cengeng, dia tidak tahu apakah persoalan itu layak untuk ditangisi hingga mengharu biru, lagipula ini bukan persoalan pertamanya semenjak dia menjadi orang ...


________________________________________________________________________________

 
BAHAGIA secara leksikal adalah perasaan senang, puas, identik diiringi dengan senyum, tawa, tarian, dsb. Namun sejatinya, bagaimanakah rupa bahagia itu ?? apakah bahagia berarti tidak pernah sedih, tidak pernah jatuh, tidak pernah menangis, tidak pernah terpuruk ?? aku pernah mendengar air mata bahagia, namun aku tidak pernah mendengar bahagia dalam kesedihan ataupun bahagia dalam keterpurukan ... 

to be continue ...

penulis 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here