Pages - Menu

Minggu, 08 Maret 2015

Beberapa Tes yang Dilakukan oleh Ibu Hamil



Beberapa Tes yang Dilakukan oleh Ibu Hamil

Begitu banyak jenis penyakit yang mengancam calon ibu dan janinnya. Rajin-rajinlah memeriksakan kandungan Anda dari bulan ke bulan agar pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan sebelum terlambat.

Kapan?
Tes Apa Saja?
Minggu ke 8-12
  • Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi adalah gejala pre-eclampsia, penyakit yang bisa membahayakan Anda dan si janin.
  • Tes Urin
Kandungan protein dalam urin Anda bisa juga menjadi salah satu tanda pre-eclampsia. Sedangkan kandungan glukosa dapat mengindikasikan adanya diabetes gestasional yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin serta meningkatkan risiko kelahiran prematur.
  • Tes Darah
Kandungan zat besi dalam darah Anda perlu diperiksa untuk mengetahui apakah Anda anemia. Anda juga akan diperiksa untuk mengetahui adanya penyakit seperti HIV, sifilis, hepatitis, dan kekebalan terhadap rubela.
Minggu ke 10-13
  • USG
USG bisa menunjukkan kapan Anda akan melahirkan dan apakah anak Anda kembar.
  • Tes Darah khusus
Anda akan ditawari untuk memeriksakan abnormalitas kandungan kimia dalam darah untuk mengetahui kemungkinan down syndrome dan spina bifida.
Minggu ke 16
  • Tekanan darah & tes urin
Sekali lagi, suster akan memeriksa tekanan darah dan kandungan protein dalam urin sebagai gejala pre-eclampsia.
  • Detak Jantung Janin
Dengan perangkat bernama dopler, dokter akan mendengarkan detak jantung janin dan memeriksa kondisinya.
  • Palpasi
Dokter akan memeriksa perut Anda untuk mengukur apakan janin bertumbuh sesuai dengan waktunya.
Minggu ke 18-20
  • USG
Dokter perlu melihat apakah ada kelainan pada janin. Ia akan memeriksa pertumbuhan janin, kesehatan, serta apakah posisi plasenta sudah pada tempatnya.
Minggu ke 25, 28, 31, dan 34
  • Tekanan darah, tes urin, detak jantung janin, palpasi
Keempat tes dasar ini akan dilakukan lagi. Jika ini bukan kehamilan pertama Anda dan semuanya berlansung baik, Anda hanya perlu melakukan tes ini pada minggu ke 28 dan 34.
Minggu ke 36, 38, dan 40
  • Tekanan darah, tes urin, detak jantung janin, palpasi
Tes yang sama perlu dilakukan lagi, ditambah dengan pemeriksaan posisi bayi. Jika posisi bayi sungsang, terlilit tali pusat, atau panggul Anda sempit, dokter akan memberi saran untuk operasi caesar.

sumber : Gusti Annisa Wulandari Blog


Info lain bagi Ibu hamil ...   semoga bermanfaat ...

Bahaya Mengecat Rambut bagi Ibu Hamil

Bagi sista-sista yang gemar mewarnai rambutnya, trus dalam kondisi lagi hamil, sebaiknya baca ini dulu ya ...

Pewarnaan rambut atau penggunaan zat kimia pada tubuh kita seperti bleaching dan lain sebagainya pada saat hamil sebaiknya dihindarkan. Sebagai wanita, kita pasti merasa kurang nyaman dengan rambut halus yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan. Boleh saja rambut-rambut itu dihilangkan, namun minimalkan risikonya. Pilihan yang paling aman adalah dengan mencabut (menggunakan pinset) atau mencukur tanpa menggunakan krim khusus untuk cukur. Krim lain yang sejenis seperti krim peluruh rambut (depilatories) dan krim bleaching sebaiknya dihindari. Kulit Anda mungkin saja tahan terhadap zat kimia yang terkandung di dalamnya, namun ada kemungkinan zat kimia tersebut meresap ke dalam kulit kemudian mengalir dalam darah dan mengancam keselamatan janin Anda.
Pada masa hamil, pewarnaan dan pengeritingan rambut dihindarkan karena menurut Dr. Grace N.S. Wardhana, SpKK dari Brawijaya Women and Children Hospital, ketika kita melakukan pewarnaan zat kimia yang terkandung di dalamnya diserap secara sistemik ke dalam aliran darah. Gejala awal alergi yang kemungkinan timbul bisa muncul di leher dan muka. Makin lama dan semakin banyak zat kimia yang diserap darah, gejala alergi bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh dan membahayakan janin yang dikandung.
Sebaliknya, ada anggapan bahwa risiko pewarnaan rambut saat hamil hanya ada pada trimester pertama saja. Bahkan supaya lebih aman, Anda bisa melakukan toning pada rambut, yaitu tindakan pewarnaan hanya pada batang rambut saja dan tidak sampai ke akarnya. Apa pun itu, sebaiknya harus dikonsultasikan dulu dengan dokter kandungan karena taruhannya adalah keselamatan janin yang kita kandung.

sumber : anonimous





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here