Baru-baru ini, saya mengikuti acara semacam Counceling Parenting di sekolah anak saya ...
Agenda sebenarnya adalah sosialisasi tentang program pendidikan di sekolah anak saya, jadi seperti apa nanti proses belajar mengajar akan dilakukan oleh pihak sekolah. Dalam acara itu, dimasukkan agenda berupa pemberian materi tentang bagaimana peran orang tua dalam pendidikan anak, terutama sejak usia dini, golden age, yaitu usia 0 - 6 bulan. Nara sumbernya adalah Bapak Pengawas UPT KB & TK Kabupaten tempat saya berada.
Terus terang, dulu, tujuan saya menyekolahkan anak saya adalah supaya dia punya kegiatan untuk menyalurkan keaktifannya, sebab anak saya tergolong anak yang sangat aktif, sampai saya sendiri kadang kewalahan, apalagi dengan adanya adik kembar nya, dan semenjak anak saya mulai sekolah di Kelompok Bermain dan sekarang naik tingkat ke Taman Kanak-Kanak, saya melihat anak saya masih aja seperti itu, bahkan malah semakin aktif dan jadi agak jahil, adik kembarnya sering sekali jadi sasaran jahilnya, tidak jarang, lagi asik-asiknya main bareng, tiba-tiba si kembar menangis, dan ternyata karena kejahilan kakaknya, seringkali saya marah, terutama kalau kondisi sedang capek & bete ...
Sampai kemudian, hadirlah saya memenuhi undangan dari sekolah anak saya untuk acara yang saya sebutkan di atas. Dan, di tengah-tengah pemberian materia oleh sang nara sumber, rasanya muka saya sering kali di tampar, bagaimana tidak ?? selama ini saya telah meng-klaim diri saya, bahwa saya sudah mendidik anak saya dengan baik, naumn ternyata saya salah, banyak hal yang seringkali saya lakukan terhadap anak saya, yang semula saya kira untuk kebaikan, disiplin, dsb yang terkait dengan itu, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Hal sepele contohnya, saya marah jika dia berbuat nakal, ternyata itu tidak selalu perlu dilakukan, sebab seperti juga kita, orang dewasa, anak selalu punya alasan untuk melakukan hal yang disukainya, lagi pula, dunia anak adalah dunia bermain, jadi menurut pandangan dia, tidak ada yang salah apa pun yang dia lakukan, dengan marahnya kita pada anak, akan membuatnya takut & bisa jadi karena takutnya itu, dapat menghentikan kreativitasnya. Beside, anak juga punya perasaan, sama seperti kita kan ?? jadi kalau menurutnya, dia sedang asik melakukan apa saja sesuka hatinya yang menurut dia tidak asalah, lalu tiba-tiba ternyata di mata kita itu salah & kita memarahinya, bisa di bayangkan kan bagaimana perasannya ??
Saya piki-pikir, logis juga ya, saya patut berterima kasih pada pihak sekolah & nara sumber, sebab dengan acara tersebut, saya jadi tergugah untuk belajar menghargai anak, belajar menjadi orang tua yang baik.
Berikut adalah beberapa kesimpulan saya, yang saya catat dalam notes sewaktu memdengarkan narasumber memberikan materi. Beberapa hal di bawah ini adalah sikap yang seharusnya di punyai orang tua dalam mendidik anak :
1. Menerima anak apa adanya
Tuhan memberikan kelebihan & kekurangan pada setiap anak. Pahamilah & terimalah, mungkin anak kita lemah dalam berhitung, namun mungkin lebih dalam seni bernyanyi, melukis, dsb. Jangan menganggap kelemahan anak adalah kekurangan, namun kembangkan terus kelebihan yang dia miliki.
2. Hargai anak
Perlakukan anak sebagai manusia yang memiliki perasaan, jangan menyakiti baik secara fisik maupun mental, dan ingat, dunia anak adalah dunia bermain.
3. Jangan memaksakan kehendak kepada anak
Orang tua mana yang tidak ingin anaknya menonjol dalam segala hal ?? pastinya semua orang tua ingin anaknya jago berhitung, jago membaca, dsb. Namun, jika anak kita belum mampu seperti keinginan kita, apakah kita lantas akan memaksanya mengikuti kursus ini itu, tanpa peduli apa sebenarnya yang dia inginkan ?? ini akan buruk bagi perkembangannya, sebab kita memaksakan kehendak kita kepada anak, dalam hidup anak akan menjadi tentang keinginan kita, sementara keinginan dia terabaikan.
4. Jadilah teladan bagi anak
Ada istilah "Guru kencing duduk, akan kencing berdiri", yang maknanya kurang lebih apapun yang orang tua lakukan, anak pasti menirunya, jadi hati-hati terhadap tingkah laku kita, jika kita terbiasa berkata kasar, bukan tidak mungkin anak kita juga suka berkata kasar.
5. Jangan pasrah pada Guru di sekolah
Tindak lanjutilah apad yang sudah diajarkan oleh Guru di sekolah, supaya pendidikan yang sudah diberikan & diperoleh terjaga kesinambungannya, contoh sepele jika di sekolah anak kita diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, maka usahakan di rumah ada tempat sampah untuk mendukung pada yang sudah dipalajari anak di sekolah.
6. Do'a Orang Tua
Ini adalah yang mungkin selalu dilakukan orang tua untuk anak-anaknya, yaitu do'a untuk anak-anaknya, agar anak-anaknya selalu sehat, dan tentu saja sekses. Narasumber, yang kebetulan memeluk agama yang sama dengan saya, memberikan do'a ini untuk dibaca setiap selesai shalat fardlu, dibaca dengan menyebutkan nama anak, di ikuti dengan bacaan surat Al-Fatihah.
Bacaan Surat Al-Fatihah :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
"Bismillahirrahmanirrahim"
Alhamdulillahi rabbil alamin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin,
Ihdinashirratal mustaqim,
shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin,
Alhamdulillahi rabbil alamin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin,
Ihdinashirratal mustaqim,
shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin,
Artinya :
"Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam".
"Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
"Yang menguasai di Hari Pembalasan".
"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan".
"Tunjukilah kami jalan yang lurus",
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam".
"Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
"Yang menguasai di Hari Pembalasan".
"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan".
"Tunjukilah kami jalan yang lurus",
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Dan ... pada kesempatan kali ini, dalam hitungan hari Bulan Ramadaha akan meninggalkan kita, saya ucapkan, " Minal Aidin wal Faizdin ", Mohon Maaf Lahir & Batin, semoga amal ibadah kita selama Bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, sehingga pada tanggal 1 Syawal kita akan benar-benar meraih kemenangan ...
Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1435 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment here