My Motivation

Dalam hidup, tidak semuanya mudah, namun saya percaya, seperti yang diajarkan oleh Orang Tua saya & mungkin semua orang tua di semua penjuru dunia, bahwa tekad, niat & kemauan dapat menjawab ketidak mudahan itu, dan tentu saja, motivator dalam hidup, tentu harus ada, keluarga adalah motivator tebesar saya, sebab dalam keluarga lah kita memulai menggali surga

Minggu, 07 Desember 2014

Kumpulan kata - kata / ucapan

Kata-kata & gambar untuk Foto Profil

kata-kata / ucapan

kata-kata/ucapan/gambar dp bbm

Ucapan Selamat Natal (Merry Christmast)

ucapan natal - christmast

Ucapan Selamat Pernikahan

ucapan pernikahan - wedding

Kata-kata Bijak

kata bijak 1

kata bijak 2

kata bijak 3

kata bijak 4

Gambar latar nya sih, dapet dari temen2, enggak sumber nya dari mana, mohon maaf ya ... soalnya saya edit jadi seperti di atas tuh ... happy share-share ...

Nantikan yang berikutnya ya ... :)

Tambahin dikit, yang baru ...

kata bijak 5

kata bijak 6



Jumat, 21 November 2014

Hanyalah Titipan

... pagi ini, di briefing pagi, seperti biasa, ada cerita-cerita motivasi atau hanya sekedar sharing cerita-cerita inspiratif ...

... salah seorang dari kami menceritakan sebuah wacana yang bisa di bilang inspiratif sekaligus introspektif, sebab bagi saya, setelah mendengarkan cerita itu, rasanya langsung menembus ke hati dan jantung, seolah di ingatkan kembali bahwa sebenarnya itulah yang terjadi saya, dalam hidup sehari-hari ...

... saya mencoba menceritakannya kembali, dengan judul saya sendiri, sebab saat orang itu bercerita, dia tidak menyebutkan referensi, asal cerita tersebut dia dapat, yang sejenis dengan itulah pokoknya ...

lelaki & senja

sudah disadari bahwa semua yang ada hanyalah titipan
harta hanyalah titipan
pekerjaan hanyalah titipan
istri cantik atau suami tampan, pun hanyalah titipan
anak-anak yang lucu-lucu & cerdas juga hanyalah titipan
semua hal dalam hidup ini adalah hanya titipan
siapa yang menitipkannya ?? tidak lain adalah Allah SWT

hanya saja ada yang terlupakan
yaitu pertanyaan bahwa, mengapa Dia memilih ku untuk menerima titipan itu ??
memperoleh nikmatnya, menikmati masanya
sebenarnya hal tepat apa yang harus kulakukan untuk titipan-titipan itu ??
yang terjadi selama ini adalah aku menjalaninya dengan bahagia ...

namun, saat titipan Nya diambil dariku
aku murung, aku mengumpat, aku marah
aku menyebutnya dengan musibah, derita, dan sebutan-sebuatn buruk lainnya
bagaimana mungkin aku begitu, sedangkan aku sadar bahwa semuanya hanyalah titipan ??

saat pertanyaan itu sudah menyenggol benak & hatiku, barulah aku merasa
bahwa ikhlas & bersyukur adalah jawabannya ...
selalu seperti itu ...
aku lupa ikhlas & bersyukur saat titipan-titipan indahnya datang padaku

aku selalu berdo'a berdasarkan keinginan & hawa nafsuku sebagai manusia
aku mengabaikan kuasa MU & Maha Tahu Mu akan yang terbaik untuk setiap hamba MU
aku tolak sakit, aku tolak miskin
aku tolak semua yang buruk di mataku
aku perlakukan Tuhan seperti matematika
jika aku rajin ibadah, maka titipan-titipan indah Mu lah yang akan kerap menghampiriku
aku marah, aku sedih, saat kau ambil titipan indah Mu, padahal aku rajin beribadah

aku menyadari bahwa Kau lah Yang Maha Kuasa & Maha Tahu
namun entah kenapa aku sering lalai
sehingga aku sering kali lupa ikhlas & bersyukur
saat titipan indah Mu meghampiri maupun saat Kau ambil kembali ...


inspired by Mr. Irwan P.
youre gorgeous, keep fight, good luck ... !!


semoga dapat menjadi ilham bagi setiap yang membaca ... :-)




Jumat, 14 November 2014

Cerita Ayah & Anak

tidak bisa dipungkiri dan terhapus seperti hujan yang menghapus jejak musafir ...
meskipun di dera oleh prahara yang sangat pahit sekalipun ...

Sejak kecil Ani lebih dekat pada ayahnya dari pada ibunya, mengapa bisa begitu ?? sebab kedekatan seorang anak yang lebih ke ayahnya dibanding ke ibunya sangat jarang ditemui. Ya, itu karena Ibu Ani yang bekerja untuk menghidupi keluarga mereka, sementara Ayah tidak bekerja, Ayah yang merawat Ani di rumah. Ani punya seorang kakak, Raka namanya, namun Raka di rawat oleh tante Ani, adik kandung Ibu Ani, karena itu, Raka tidak sedekat Ani dengan ayah mereka.

Kedekatan Ani dengan Ayah nya berlanjut sampai Ani duduk di Sekolah Dasar, dia merasa selalu bangga dengan hal itu, sebab di antara teman-temannya hanya Ani yang punya cerita begitu. Ani selalu menceritakan hari-harinya dengan Ayah nya pada teman-teman sekolahnya.

Mulai dari sapaan pagi Ayah ketika Ani bangun tidur, sarapan yang dibuatkan & disuapin Ayah, berangkat sekolah di antar Ayah, pulang sekolah di jemput Ayah, seharian di rumah bersama Ayah. Bagi Ani, Ayah adalah Ayah, teman & segalanya bagi Ani. Ibu Ani berangkat pagi sekali & pulang kerja sangat larut, jadi hampir tidak ada waktu Ani berjumpa cukup lama Ibu.

Sampai saat Ani duduk di kelas 5 SD, Ayah Ani mendapatkan pekerjaan, jadi waktu Ani bersama Ayah mulai berkurang, apalagi jam kerja Ayah tidak menentu, kadang pulang lebih cepat, kadang lembur. Ani tidak merasa sedih, sebab Ayah Ani bilang sudah waktunya buat Ani untuk mandiri. Lama kelamaan pola hidup Ani yang serba Ayah, jadi tidak lagi.

Saat Ani SMP, beberapa kali saat malam hari setelah Isya', Ani sering menjumpai Ayah menemui seseorang agak jauh di depan teras rumah, Ani tidak dapat mengenali wajahnya, tapi dari siluet tubuhnya, itu bukan Ibu Ani, lagipula kalau itu Ibu Ani, mengapa harus bertemu di luar rumah ?? Ani sempat menanyakannya pada Ayah, namun sepertinya Ayah tidak begitu senang dengan pertanyaan Ani, maka Ani tidak pernah menanyakannya lagi.

Suatu hari, seharian Ayah hanya diam di rumah, dan itu berjalan sampai beberapa hari. Ani memberanikan bertanya pada Ibu, dan Ani terkejut ketika Ibu bilang, Ayah dipecat dari pekerjannya, jadi Ayah kembali menganggur ...

Di hari ketika Ayah kembali menganggur, Ani masih sering menjumpai Ayah bertemu di luar teras rumah dengan seseorang itu ... Ani merasa penasaran, namun dia takut salah dengan rasa penasarannya ...

Tengah malam itu, Ani tiba-tiba terjaga dari tidurnya karena suara gaduh, lambat laun suara itu makin jelas, itu adalah suara Ayah & Ibu, tapu mengapa mereka saling berteriak ?? dan terdengar suara isakan tangis ibu ... Ani ingin keluar dari kamarnya & memastikan ada apa sebenarnya, namun belum sempat Ani beranjak dari tempat tidurnya, terdengar suara pintu di pukul dengan keras, Ani beringsut mengurungkan niatnya ...

Siang hari, hari Minggu tepatnya, Ani libur sekolah & berdiam di rumah saja, bersama Ayah yang masih belum kembali mendapatkan pekerjaan & Ibu yang kebetulan libur. Terdengar orang mengucap salam, Ibu melihat keluar pintu, mempersilakan & berbincang dengan tamu itu, kemudian tamu itu masuk ke dalam rumah kami, Ayah berlari kecil masuk menuju kamar, Ani bingung, siapa tamu itu ?? kenapa tidak sopan sekali pake masuk-masuk ke dalam rumah ??

Setelah si tamu pulang, Ibu & Ayah berbincang di dalam kamar, dengan pintu yang sedikit terbuka, Ani mendengar pembicaraan mereka, cukup jelas terdengar bagi Ani, karena ingin memperjelas yang tidak percaya telah di dengarnya, Ani mengetuk pintu kamar Kakak, Ani bertanya pada Kakak perihal yang barusan di dengarnya dari menguping pembicaraan Ayah & Ibu di kamar. Kakaknya membenarkan apa yang didengar Ani, kenapa kakak bisa tahu sedetail itu & Ani tidak ?? ityu karena selama ini Kakak lah tempat curhat Ibu.

Ibu & Ayah Ani bertengkar karena Ayah Ani berselingkuh dengan teman kerja wanita Ayah. Dan Ayah juga di pecat karena ketahuan oleh Bos Ayah sedang bermesraan di gudang tempat kerja Ayah ....

Hati Ani rasanya hancur, Rani kembali ke kamarnya dengan air mata yang membanjiri pipinya, beberapa malam Ani tidak bisa tidur nyenyak, hari-hari di sekolahnya dia lewati dengan murung, ingin sekali Ani tidak mempercayai itu, tapi semua sungguh nyata, malam-malam yang dilihatnya ketika Ayah menemui wanita itu, itu adalah bukti yang tidak mungkin di pungkiri oleh Ani ...

Beberapa minggu Ani berlalu, Ani masih sering mengurung diri di dalam kamar, menangis setiap habis shalat ...
Ayah yang selama ini sangat dia sayangi, yang menyelimutinya ketika malam dia terlelap tidur, yang membelanya ketika Ibu marah, yang menggandeng tangannya pulang - pergi sekolah ... kenangan-kenangan itu sangat lekat di benak Ani ...

Ketika Ani & kakaknya pada akhirnya dilibatkan pada pembicaraan serius Ayah & Ibu mengenai rencana perpisahan Ayah & Ibu, Ani yang semula mengikuti kakaknya agar diserahkan saja pada Ayah & Ibu untuk membicarakannya secara baik-baik, pada saat terakhir berubah pikiran, Ani tidak mengijinkan Ayah & Ibu untuk berpisah. Sambil menangis yang tidak bisa ditahannya, Ani menceritakan semua apa yang dirasakannya saat ini, setelah mengetahui prahara Ayah & Ibu Ani. Ani mengatakan bahwa betapa hancur hatinya, namun betapa Ani tidak bisa membenci Ayah seperti Ibu & kakaknya, sebab Ani sangat sayang pada Ayah. Ani juga meminta maaf pada Ibu karena dengan begitu pasti Ani membuat Ibu marah, namun itulah yang sejujurnya, Ani memohon dengan sangat pada Ayahnya kembali menjadi Ayahnya yang dulu ...

Ibu & Ayah Ani memang pada akhirnya memilih untuk tidak berpisah, Ani sangat berterima kasih pada Ayah & Ibunya untuk itu, namun kadang Ani masih sering melihat Ibunya menangis saat mengingat kejadian itu, tidak mau berlaku seperti dulu yang takut, Ani menghampiri & menenangkan ibunya, meyakinkan ibunya bahwa jal itu tidak akan pernah terjadi lagi ...

pesan untuk Ayah :
aku menyayangimu sejak dulu ...
sampai sekarang pun ...
dan tak akan berubah selamanya ...
aku yakin kau pun begitu padaku ...
sedalam & sepahit saat itu ...
aku ikhlas melaluinya ...
demi ayah ...
demi tanganmu yang menyelimutiku di malam hari saat aku tertidur pulas ...
demi kata-katamu yang menenangkan ku dari kemarahan Ibu saat aku berbuat nakal ...
demi segala kenangan indah di masa kecil yang telah kau ukirkan untukku ...
ayah, kembalilah ... kembalilah jadi Ayahku yang dulu ...
aku sayang padamu ...



teruntuk ayahku tersayang, selamat hari ayah ... !!!




Jumat, 07 November 2014

Another Inspiration : Ketika Aku Tua

Ketika Aku Tua

Cerita yang cukup menyentuh, jika di refleksikan pada kehidupan saya saat ini, di usia saya sekarang ini, saya teringat akan Ibu & Ayah saya, namun jika di refleksikan beberapa tahun mendatang, saat usia saya kian merambat naik, maka bisa jadi saya juga mengalaminya ...



Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu. 
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku. Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur. Dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

Taken from Ipinchow.com

cukup singkat namun sarat makna, renungkanlah ... !!!



Kamis, 30 Oktober 2014

Kisah Seorang Ibu & Anak nya


Saat sedang surfing web, saya baca cerita ini, ini saya ambil dari Ipinchow.com, ceritanya cukup menyentuh, saya ingin meneruskannya, semoga dapat menjadi inspirasi bagi semua yang membaca ...

Kisah Seorang Ibu & Anak nya

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar. Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.

Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.

Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini. Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya. Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.
Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.


Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu. Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku. Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”. Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku. Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.

Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya dan itu adalah surat untuk diri aku.
=================================================
Anakku,
Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.
Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.
Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.
Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.
Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah duniaku.

Taken from : Ipinchow.com

Saat membaca cerita tersebut, saya menitikkan air mata, setelah membacanya, saya tertegun sejenak, melihat jauh ke dalam hati saya, bahwa saya juga pernah kecil, sampai sekarang berkat asuhan Ibunda saya, tumbuh dan menjadi seperti saya sekarang. Saya berpikir, pernahkah saya bertindak, berkata yang menyakitkan ibunda saya ?? sebab mungkin perasaan ibu saya sama dengan yang ada di cerita itu, merindukan saya saat kecil ... jadi terpikir untuk melakukan yang sudah lama tidak saya lakukan ... duduk di samping ibu & bercerita apa saja ... time to do it again ... !!!

Sedangkan dari sisi saya sendiri, kadang saya cenderung tidak sabar dalam mengasuh anak2 saya, terlebih saat kondisi telah lelah oleh aktivitas sehari2, saya jadi ingin lebih menghargai waktu bersama anak2 saya, lebih sabar dalam menghadapi mereka, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, saat mereka tumbuh dewasa & mandiri, saya akan merindukan masa kecil mereka bersama saya, so mums..., lets get better attitude for being son, daughter and parents ... 

and for all the inspiring things ... thanx a lot Ipinchow.com ... for shared these ...



Rabu, 15 Oktober 2014

Cerita Motivasi : Kalung Anisa


Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia  lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik.
Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya. Tapi ... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.
Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya.
"Ibu, bolehkah Anisa memiliki kalung ini? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi ... "
Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa. Dibaliknya tertera harga Rp 15,000.
Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten ...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki Kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya. "Terimakasih ..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur.
Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab,kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau ...
Setiap malam sebelum tidur, ayah Anisa membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita,
Ayah bertanya "Anisa ..., Anisa sayang Enggak sama Ayah ?"
"Tentu dong ... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu ...
"Yah ..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek ... ! Itu kesayanganku juga
"Ya sudahlah sayang ..., ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa ..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah Kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah ... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini ..."Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.
Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk ke kamarnya, Anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. air mata membasahi pipinya ..."Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?" Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya.
Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya, " Kalau Ayah mau ... ambillah kalung Anisa"
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih ... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa, "Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya ..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.


Demikian pula halnya dengan Allah S.W.T. terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan. Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Sumber : Daarut tauhiid



Jumat, 10 Oktober 2014

Blessing in Disguise


Blessing in Disguise ... 
kurang lebih artinya seperti ini : Melihat Berkah Dibalik Kegundahan karena Musibah

Kerap kali kita merasa buntung karena mendapat musibah, namun kadang kita juga pernah merasa beruntung karena adanya musibah ...

Sebuah ilustrasi seperti ini misalnya :

Seorang anak petani miskin menginginkan mobil-mobilan remote control bagus & mahal, tapi Pak Petani tidak bisa membelikannya karena tidak mampu, maka orang bilang mereka sungguh buntung karena menjadi orang miskin sehingga tidak bisa membelikan anaknya mobil-mobilan. Lalu suatu saat, seorang penderma memberikan uang kepada Pak Petani, lalu Pak Petani menggunakan uang itu untuk membelikan anaknya mobil-mobilan yang diinginkannya, lalu orang bilang beruntung sekali Pak Petani menjadi orang miskin, coba kalau tidak miskin, pasti Dermawan itu tidak memberikan uang cuma-cuma padanya.

Dari ilustrasi tsb, sebenarnya kapan tepatnya kita disebut buntung atau beruntung ?? bisa di bilang, sebenarnya kita tidak pernah bisa benar-benar mengetahuinya, Mengapa? Mungkin karena kita belum bisa melihat blessings in disguise. Kita tidak bisa melihat berkah dibalik musibah. Apa yang dilihat sebagai musibah hari ini, ternyata di kemudian hari baru kita sadari bahwa hal itu mengandung berkah.

Kisah berikut ini pernah saya tulis dari sudut pandang yang berbeda. Sekali waktu ada seorang pria buta huruf yang bekerja sebagai penjaga sebuah gereja di Amerika Serikat. Sudah sekitar 20 tahun dia bekerja di sana. Suatu hari pemimpin gereja itu dipindahkan ke tempat lain dan digantikan oleh pemimpin baru.

Pemimpin baru ini menerapkan aturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis agar mereka bisa mengerti pengumuman yang ditempel di papan pengumuman. Penjaga yang buta huruf itu terpaksa tidak bisa bekerja lagi.

Dia sangat sedih dan berjalan pulang dengan lemas. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah, tidak berani langsung memberitahu isterinya. Dengan sedih dia berjalan pelan menelusuri jalanan.

Setelah hari gelap sampailah dia di sekitar pelabuhan. Dia pun ingin membeli tembakau. Tapi setelah mencari kemana-mana, setelah mengelilingi beberapa blok, tidak ada satu toko pun yang menjual tembakau. Tiba-tiba, dia berfikir "Tembakau sangat perlu. Tapi di sekitar sini tak ada yang jual tembakau. Aku ingin jualan tembakau saja ah."

Dia pun pulang, lalu dengan penuh semangat menceritakan idenya untuk berjualan tembakau kepada isterinya. Dia tidak lagi menyesali nasibnya yang baru saja kehilangan pekerjaan. Kemudian dia pun membuka kios tembakau. Ternyata tembakaunya laku keras.
Tak berapa lama, dia bisa membuka toko tembakau. Beberapa tahun kemudian dia bisa membuka beberapa cabang toko tembakau di tempat lain. Jadilah dia pedagang tembakau sukses.

Ketika sudah jadi orang kaya, dia pun pergi ke bank untuk membuka rekening. Tapi karena buta huruf, maka dia tidak bisa mengisi formulir. Karyawan bank berkata "Wah, Bapak yang buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau Bapak bisa membaca dan menulis, Bapak pasti lebih kaya lagi." Dengan tersenyum dia berkata "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga gereja."

Waktu dia dipecat, dia merasa sedih, putus asa, dan mungkin menyesali kejadian itu. Peristiwa itu merupakan musibah. Tapi kini, dia bisa melihat bahwa mungkin nasibnya tidak akan berubah menjadi seperti sekarang kalau dulu dia tidak dipecat.

Apa yang dulu merupakan musibah, ternyata kini mendatangkan keberuntungan, menjadi berkah. Mari kita mencoba bersabar dan tabah dalam menghadapi apapun. Berdoa supaya bisa melihat berkah di balik musibah. Do not give up! See the blessings in disguise!

Taken from :Harian Bisnis Indonesia



Sebagai renungan :
“ Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal dia belum tentu baik buat kamu di mata Allah, boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal dia baik buat kamu di mata Allah ”

renungkanlah !!!

Minggu, 05 Oktober 2014

Telaga Bidadari


view minute of remembering our sweet child ...

Telaga Bidadari


Dahulu kala, ada seorang pemuda yang tampan dan gagah. Ia bernama Awang Sukma. Awang Sukma mengembara sampai ke tengah hutan belantara. Ia tertegun melihat aneka macam kehidupan di dalam hutan. Ia membangun sebuah rumah pohon di sebuah dahan pohon yang sangat besar. Kehidupan di hutan rukun dan damai. Setelah lama tinggal di hutan, Awang Sukma diangkat menjadi penguasa daerah itu dan bergelar Datu. Sebulan sekali, Awang Sukma berkeliling daerah kekuasaannya dan sampailah ia di sebuah telaga yang jernih dan bening. Telaga tersebut terletak di bawah pohon yg rindang dengan buah-buahan yang banyak. Berbagai jenis burung dan serangga hidup dengan riangnya. "Hmm, alangkah indahnya telaga ini. Ternyata hutan ini menyimpan keindahan yang luar biasa," gumam Datu Awang Sukma. 

Keesokan harinya, ketika Datu Awang Sukma sedang meniup serulingnya, ia mendengar suara riuh rendah di telaga. Di sela-sela tumpukan batu yang bercelah, Datu Awang Sukma mengintip ke arah telaga. Betapa terkejutnya Awang Sukma ketika melihat ada 7 orang gadis cantik sedang bermain air. "Mungkinkah mereka itu para bidadari?" pikir Awang Sukma. Tujuh gadis cantik itu tidak sadar jika mereka sedang diperhatikan dan tidak menghiraukan selendang mereka yang digunakan untuk terbang, bertebaran di sekitar telaga. Salah satu selendang tersebut terletak di dekat Awang Sukma. "Wah, ini kesempatan yang baik untuk mendapatkan selendang di pohon itu," gumam Datu Awang Sukma. 

Mendengar suara dedaunan, para putri terkejut dan segera mengambil selendang masing-masing. Ketika ketujuh putri tersebut ingin terbang, ternyata ada salah seorang putri yang tidak menemukan pakaiannya. Ia telah ditinggal oleh keenam kakaknya. Saat itu, Datu Awang Sukma segera keluar dari persembunyiannya. "Jangan takut tuan putri, hamba akan menolong asalkan tuan putri sudi tinggal bersama hamba," bujuk Datu Awang Sukma. Putri Bungsu masih ragu menerima uluran tangan Datu Awang Sukma. Namun karena tidak ada orang lain maka tidak ada jalan lain untuk Putri Bungsu kecuali menerima pertolongan Awang Sukma. 

Datu Awang Sukma sangat mengagumi kecantikan Putri Bungsu. Demikian juga dengan Putri Bungsu. Ia merasa bahagia berada di dekat seorang yang tampan dan gagah perkasa. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi suami istri. Setahun kemudian lahirlah seorang bayi perempuan yang cantik dan diberi nama Kumalasari. Kehidupan keluarga Datu Awang Sukma sangat bahagia. 

Namun, pada suatu hari seekor ayam hitam naik ke atas lumbung dan mengais padi di atas permukaan lumbung. Putri Bungsu berusaha mengusir ayam tersebut. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah bumbung bambu yang tergeletak di bekas kaisan ayam. "Apa kira-kira isinya ya?" pikir Putri Bungsu. Ketika bumbung dibuka, Putri Bungsu terkejut dan berteriak gembira. "Ini selendangku!", seru Putri Bungsu. Selendang itu pun didekapnya erat-erat. Perasaan kesal dan jengkel tertuju pada suaminya. Tetapi ia pun sangat sayang pada suaminya. 

Akhirnya Putri Bungsu membulatkan tekadnya untuk kembali ke kahyangan. "Kini saatnya aku harus kembali!," katanya dalam hati. Putri Bungsu segera mengenakan selendangnya sambil menggendong bayinya. Datu Awang Sukma terpana melihat kejadian itu. Ia langsung mendekat dan minta maaf atas tindakan yang tidak terpuji yaitu menyembunyikan selendang Putri Bungsu. Datu Awang Sukma menyadari bahwa perpisahan tidak bisa dielakkan. "Kanda, dinda mohon peliharalah Kumalasari dengan baik," kata Putri Bungsu kepada Datu Awang Sukma." Pandangan Datu Awang Sukma menerawang kosong ke angkasa. "Jika anak kita merindukan dinda, ambillah tujuh biji kemiri, dan masukkan ke dalam bakul yang digoncang-goncangkan dan iringilah dengan lantunan seruling. Pasti dinda akan segera datang menemuinya," ujar Putri Bungsu. 

Putri Bungsu segera mengenakan selendangnya dan seketika terbang ke kahyangan. Datu Awang Sukma menatap sedih dan bersumpah untuk melarang anak keturunannya memelihara ayam hitam yang dia anggap membawa malapetaka. 

Pesan moral : Jika kita menginginkan sesuatu sebaiknya dengan cara yang baik dan halal. Kita tidak boleh mencuri atau mengambil barang / harta milik orang lain karena suatu saat kita akan mendapatkan hukuman. 

the question is : why princess are always beautiful & prince are always hansom ??, will it really happen to our real life ?? ask your own ...


taken from : Ali's diary doc.


Jumat, 26 September 2014

Cinta & Perkawinan

Sedang rajin-rajinnya si penulis dengan artikel-artikel motivasi yang dapat membangkitkan rasa syukur terhadap apa yang sudah di dapat, terutama seputar soal cinta & perkawinan, salah satu ini saya dapat dimana & kapan tepatnya, sudah lupa, yang pasti dalam suatu training agenda rutin di tempat penulis bekerja ... i think i need to share this ... hope you'll enjoy it ...



cinta & perkawinan 1

cinta & perkawinan 3cinta & perkawinan 2


cinta & perkawinan 4

cinta & perkawinan 5
cinta & perkawinan 6
cinta & perkawinan 7



cinta & perkawinan 8

cinta & perkawinan 9

cinta & perkawinan 10



semoga dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membacanya ...

salam,
penulis


Rabu, 24 September 2014

Kisah 4 Lilin


Berikut ini adalah kisah 4 lilin yang mencerminkan sisi dalam kehidupan kita, saya angkat dari sebuah training motivasi yang pernah saya ikuti, semoga dapat menjadi masukan positiv bagi kita semua ... :)


slide design lilin 1slide design lilin 2

slide design lilin 3

slide design lilin 4

slide design lilin 5

slide design lilin 6

slide design lilin 7

slide design lilin 8

slide design lilin 9

slide design lilin 10

slide design lilin 11


penulis : dalam renungan ku ...




Minggu, 21 September 2014

Curhat ku ...

This is my feelings, right now ... !!!

Perasaan ini ... sungguh tidak nyaman ... menyesakkan, menyakitkan ...

sayangnya ... ini telah berulang kali terjadi ... tidakkah kau mengerti atau berpura-pura tak mengerti, mungkin juga tak mau tahu ... kaulah penyebab rasa ini ... 

kekeluan hati, kebekuan perasaan, hanya air mata yang tertahan, tak ku ijinkan mengalir, walaupun menjerit deras ... hanya saja aku tak ingin semuanya tahu, bahwa aku sedang putus asa ... 

kiranya ... aku juga ingin membohongi Tuhan, agar tak tahu tentang putus asaku, sayangnya ... Dia Maha Tahu ...

Tuhan, terima kasih kau buatkan perasaan ini untukk ku, sebab jika aku membuatnya sendiri ... pasti sudah rusak & aus, bahkan hanya tinggal kerangkanya saja ...

Di saat seperti ini ... aku tak punya siapa-siapa ... teman pergi entah kemana ... jeritan hati yang mencari tambatan, tak punya arah untuk singgah, jadi hanya di sini, di dalam hati, jeritanku terperangkap kaku & kelu ...

jika saja ada yang menjual stok air mata, aku akan membelinya, aku takut air mataku kering, jika sudah kering, aku tak punya lagi media untuk menyalurkan rasa sedihku, sebab hanya air matalah yang mengerti perasaanku ...

mengapa wanita ?? mengapa selalu wanita ?? kepasrahan, ketidakberdayaan, keterbatasan, kegalauan, kekhawatiran, mengapa pada akhirnya selalu milik wanita ??

mengapa wanita tidak bisa seperti lelaki yang dengan ke egoannya, menjajah wanita bahkan sanpai lubuk hati yang paling dalam ...

lima tahun lebih ... aku telah berada dalam lingkaranmu ... sering kali aku bertahan untuk mengerti & menanti belas kasihmu ... namun sepertinya semua nya sia-sia ... Tuhan, haruskah aku menyerah ??

bukan karena hati yang terbelah, bukan karena materi yang tidak berlimpah, hanya karena ego itu, aku tak berharap banyak, hanya perhatian & pengertian ... itu saja ...

namun jika itu saja bukan hal yang biasa buatmu, biarlah aku merana sekehendakmu ... mungkin aku bukanlah yang terbaik, yang layak mendapatkan perhatian & pengertianmu ...

thanx my blog, sudah menjadi tambatan hatiku ... aku bersyukur memilikimu ...

saat kakakku susah, dia datang kepada ibuku, saat adikku susah, dia juga datang kepada ibuku, lalu masalah kakakku & adikku menjadi masalah ibuku, saat ibuku berada dalam masalah nya sendiri & masalah kakakku & adikku, dia datang kepadaku ... sering kali aku bingung & bertanya dalam hati kecilku, saat aku susah, pada siapakah aku bisa datang ?? sebab aku pikir ibuku sudah cukup mendapatkan masalah ...

datang kepadamu ?? tidak mungkin, susah ku disebabkan karena mu ...



God, i miss my past ...

Rabu, 17 September 2014

Wanita


WANITA

woman in hijab
 Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya,”Mengapa begitu lama, Tuhan?”

Tuhan menjawab:
“Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"

“ 2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan… , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini ” Malaikat itu takjub.

“Hanya dengan dua tangan?....impossible!“ " Dan itu model standard? "
 “Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“.

“Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
 “O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”.

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.
“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?” 

“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“


“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat. 

Tuhan menjawab:
“Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."
Malaikat itu menyentuh dagunya....

“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.” 

“Itu bukan lelah atau rapuh....itu air mata”, koreksi TUHAN

“Untuk apa?”, tanya malaikat

TUHAN melanjutkan:
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”

“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!"

Ya mestii…!
woman in hijab kartun

Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. 
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita,

Dia lupa betapa berharganya dia...

in the silence of morning